Mencicipi Kuliner Khas Peru di Indonesia yang Rasa Otentiknya Menggoda Selera
BintangBola - Indonesia sebagai salah satu negara 'melting pot',
yakni pertemuan dari banyak kebudayaan dan ras memang sebagai tempatnya
berbagai sajian makanan khas dari berbagai negara.
Makanan khas dari negara mana sih yang tidak bisa ditemukan di
Indonesia, tepatnya di kota-kota besarnya? Mulai dari makanan Jepang,
kuliner khas China, makanan khas India, sajian hidangan asli Timur
Tengah, masakan Thailand, kuliner Meksiko hingga Western food sangat
mudah ditemukan di sini.
Namun, tidak seperti negara-negara yang sempat disinggung di atas.
Sajian hidangan khas Peru, sayangnya masih belum terlalu populer alias
familiar di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta contohnya.
Padahal, kuliner asli Peru sebut saja seperti Ceviche (acar ikan
segar dengan campuran jeruk nipis, bawang bombay, dan cabai), lalu
Camarones Fritos en Salsa de Maracuya (udang goreng panko dengan saus
pedas saus markisa), Aji de Gallina (daging ayam dimasak dengan saus
kuning pedas, Lomo Saltado (sajian tumis daging sapi khas kota Lima yang
dimakan bersama nasi gurih khas Peru), Chupe de Camarones (sup dari
campuran udang, nasi, susu, telur, dan sayuran), hingga Arroz Tapado
(hidangan tradisional Peru yakni nasi berisi daging cincang dimakan
bersama pisang goreng), dan masih banyak lagi jenis hidangan lainnya
sudah cukup menggaung di benua lainnya.
Namun, jika bicara ekspansi di benua Asia, sajian hidangan khas Peru
ini baru saja mulai masuk dan berkembang. Di luar soal cita rasa dan
tampilan visual yang menarik, serta mengutamakan pemakaian bahan-bahan
lokal yang segar. Sebetulnya, jika dilihat soal keunggulan, apa sih
keunggulan yang dimiliki oleh masakan khas Peru terutama untuk selera
lidah orang Indonesia? Menjawab hal ini, maka Agen Bola pun bertanya kepada excutive chef hotel JW Marriot, Heri Purnama.
"Jika dihubungkan dengan selera orang Indonesia, salah satu
keunggulan makanan Peru ini adalah mudah dipadukan dengan bahan-bahan
makanan lokal di Indonesia. Mudah dibuat tanpa harus rasa dan teksturnya
berubah, sehingga hasil akhirnya tidak asing untuk lidah orang
Indonesia," ujar Heri, Kamis (11/7/2018) di restoran Sailendra JW Marriot dalam acara 'The Peruvian Palate', kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Pernyataan dari chef Heri di atas, juga diamini oleh juru masak asli
Peru, Natalia Sophia Gonzales Echeverria yang kebetulan sengaja
didatangkan langsung dari Peru ke Indonesia. Natalia yang akrab disapa
chef Natty ini, menyebutkan memang salah satu keunggulan makanan asli
Peru ialah tidak sulit untuk dipadukan dengan bahan-bahan makanan dari
negara lain.
"Makanan asli Peru ini easy to blend (mudah dikombinasikan)
dengan bahan-bahan makanan dari negara lain. Contohnya untuk pemakaian
buah pisang, saya memakai buah pisang lokal asli Indonesia selain bumbu
rempah-rempahnya juga. Peruvian food is very east to blend. Masakan Peru
yang saya hidangkan ini, beberapanya memang pakai bahan-bahan asli
Indonesia yang pas dipertemukan dengan bahan-bahan khas lainnya dari
Peru," tambah Natty dalam kesempatan yang sama.
Chef Heri menambahkan, karena bersifat mudah dicampur memakai
bahan-bahan makanan non-Peru tapi tidak merubah tekstur atau rasa
otentiknya. Maka dari itu, proses membuat hidangan asli Peru pun bisa
dengan mudah dipraktekkan oleh orang Indonesia.
"Kalau ditanya bisa dibikin mudah atau tidak di rumah masakan
Peru ini, bisa banget. Bahan-bahannya mudah, jadi jangan khawatir dulu.
Misalnya resep pakai cabai jalapeno, bisa kok diganti pakai cabai lokal
tanpa perlu takut rasanya berubah. Pakai cabai kering, dibikin puree,
lalu baru diolah. Bahan-bahan dasarnya semua ada di pasar. Kalau soal
teknik khusus membuatnya, kembali lagi ke metode memasak masing-masing
orang. Tapi pada dasarnya, metode memasaknya relatif sama," tandas Heri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar