Es Legen, Minuman Pelepas Dahaga saat Berbuka Puasa Khas Tuban
BintangBola - Bagi anda yang pernah berkunjung ke Kabupaten Tuban,
minuman satu ini mungkin tak asing di telinga. Namun bagi yang belum
pernah jangan khawatir, kita akan mengulas minuman khas dari Kabupaten
Tuban yang memiliki sensasi kesegaran ini.
Karena sensasi kesegarannya itulah, setiap bulan Ramadan legen
menjadi salah satu menu favorit untuk melepas dahaga pasca berpuasa.
Legen sendiri sebenarnya berasal dari buah pohon lontar atau siwalan
atau istilah ental, pohon lontar ini sendiri merupakan pohon dari suku
palmae atau arecaceae,suku yang sama dengan pohon kelapa, aren, dan
pinang.
Pohon lontar ini banyak tumbuh di daerah – daerah yang bersifat
kering. Di Indonesia pohon lontar banyak ditemukan di bagian timur Pulau
Jawa, Madura, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Di Kabupaten Tuban, tanaman pohon lontar atau siwalan ini banyak
dijumpai lantaran kontur tanah yang kering dan berkapur. Dari pohon
lontar inillah bunganya dapat diolah menjadi legen dengan cara disadap.
Nama legen sendiri, menurut salah seorang penjual legen,Kasmito Ali
Rahman (54), berasal dari kata dasar legi dalam bahasa jawa yang berarti
manis. Legen kebanyakan dibuat dari bunga pohon lontar atau siwalan
jenis perempuan yang bunganya berbentuk sulur.
“Sulur bunga ini dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap
getahnya dan ditampung pada potongan bambu satu ruas,” ujarnya Rahman
kepada Agen Bola.
Penyadapan ini biasanya memakan waktu semalam. Bila pada sore hari
tabung bambu diletakkan sebagai penampung, maka pada pagi harinya satu
bambu itu sudah terisi penuh.
“Kalau sekarang memang beberapa sudah menggunakan wadah dari
plastik menggantikan bambu. Tapi memang aromanya masih kalah jika
disadap menggunakan bambu,” ujar pria yang berjualan di kawasan Pantai
Boom Tuban ini.
Sesuai namanya legen, mempunyai citra rasa manis, seperti terdapat kandungan soda, namun dengan tekstur yang lembut dan kental.
“Kalau teksturnya kental tapi memang tidak sekental sirup,” ungkap Rahman.
Meski rasa dan aromanya yang menyegarkan, minuman legen termasuk
minuman yang tak bisa tahan lama. “Dalam waktu 4 jam akan berubah
rasanya, kalau direbus bisa tahan sampai 10 jam. Ya kalau mau beli harus
langsung diminum supaya tidak basi. Paling enak kalau diminum dingin,”
jelas pria empat anak ini.
Seorang pembeli legen, Adi Prasetya menyatakan di bulan Ramadan ini,
dirinya tak kurang tiga hari sekali melepas dahaga dengan minum legen.
"Kalau dingin lebih segar memang. Rasanya dahaga puasa itu terbayar," tuturnya.
Selain menyegarkan minuman legen ternyata menurut memiliki
manfaat untuk memperbaiki fungsi dari organ ginjal. Di samping itu,
legen mampu mengobati gejala impotensi, dan meningkatkan produksi sel
sperma.
Namun di sisi lain legen, bukanlah minuman yang tahan lama
disimpan. Minuman tersebut mengalami proses fermentasi jika disimpan dan
menjadi tuak yang sifatnya memabukkan mengingat munculnya alkohol pasca
proses fermentasi ini.
Bagi anda yang ingin mencoba minuman ini, tak perlu merogoh kocek
mahal. Satu botol legen dengan ukuran 1500 ml dijual kisaran harga Rp
3.000 – Rp 5.000.
Jadi tak ada salahnya bila anda kebetulan melintasi Kabupaten Tuban, mencoba minuman khas bumi Ronggolawe Tuban ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar